Id:Proyek Pemetaan Indonesia HOT-PDC InAWARE
Tentang Proyek Pemetaan
Proyek ini merupakan program gabungan antara Pacific Disaster Center (PDC), Badan Nasional Penanggulangan Becana (BNPB), PetaBencana.id , dan Humanitarian OpenStreetMap Team (HOT) Indonesia untuk mendukung pemanfaatan data dan alat dalam manajemen risiko bencana di Indonesia.
Proyek ini telah berhasil memetakan 3 kota besar di Indonesia. Kota pertama adalah Surabaya (Oktober 2016 - Februari 2017), kota kedua adalah DKI Jakarta (Maret - November 2017), dan kota ketiga adalah Semarang (February - July 2018). Seluruh kegiatan pemetaan dilakukan oleh Humanitarian OpenStreetMap Team (HOT) Indonesia dengan bekerja sama serta mendapatkan dukungan dari pemerintah lokal seperti Kesabngpolinmas serta Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) di masing-masing kota.
Struktur Tim Pemetaan
Proyek pemetaan ini memiliki 2 struktur tim pemetaan yang berbeda. Surabaya dan Semarang memiliki wilayah yang lebih kecil dibandingkan dengan DKI Jakarta, oleh karena itu, jumlah dari anggota tim pemetaan yang ada juga berbeda. Di Kota Surabaya dan Semarang, kami memiliki 22 anggota tim pemetaan yang terbagi ke dalam beberapa posisi yaitu 2 orang sebagai mapping supervisor, 4 orang sebagai Quality Data Assurance dan 16 orang sebagai Spatial Data Entry. Tim pemetaan kemudian dibagi kembali ke dalam grup yang lebih kecil dimana setiap tim terdiri dari 2 orang Spatial Data Entry dan untuk setiap 1 Quality Data Assurance bertanggung jawab untuk menjaga kualitas data serta kegiatan survei dari 2 tim kecil pemetaan atau 4 orang spatial Data Entry. Untuk posisi Mapping Supervisor, masing-masing dari mereka harus mengawasi 2 Quality Data Assurance sebagai bagian dari pengawasan dan menejaga kualitas kerja tim termasuk Spatial Data Entry. Struktur tim pemetaan untuk Surabaya dan Jakarta dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Wilayah DKI Jakarta memiliki jumlah anggota tim yang lebih banyak dibandingkan Surabaya dan Semarang. Hal ini dikarenakan luas wilayah DKI Jakarta yang 2 kali lebih besar. Oleh karena itu, kami menambahkan 1 orang untuk posisi Quality Data Assurance dan 4 orang untuk posisi Spatial Data Entry, sehingga jumlah total untuk anggota tim pemetaan di DKI Jakarta sebesar 27 orang. Mereka kemudian dibagi ke dalam 2 orang mapping supervisor, 5 orang sebagai Quality Data Assurance dan 20 orang sebagai Spatial Data Entry. Secara umum, masing-masing posisi memiliki tanggung jawab yang sama dengan proyek Surabaya dan Semarang. Tim struktur pemetaan di DKI Jakarta dapat dilihat pada gambar berikut:
Alat Pemetaan dan Metodologi
Secara umum, terdapat 3 langkah pemetaan dalam proyek ini.
- Mengimpor Data
- Digitasi Data, Input dan Validasi Data
- Survei Lapangan
Langkah pertama adalah mengimpor data yang telah terkumpul sebelumnya ke dalam OpenStreetMap. Akan tetapi, sebelum melakukan import, kita wajib untuk memastikan bahwa data tersebut sudah memiliki izin untuk dapat dimasukkan ke dalam OpenStreetMap. Biasanya data yang diimport adalah batas data administrasi yang kita dapatkan dari pemerintah seperti BPBD atau BPS. Tujuan melakukan import data ini adalah sebagai acuan awal wilayah survei dan akan diperbaharui seiring dengan berjalannya kegiatan pemetaan dan survei lapangan.
Langkah kedua adalah dengan melakukan digitasi seluruh jejak bangunan dan jalan menggunakan HOT Tasking Manager. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melengkapi seluruh objek dasar sebelum dilakukannya kegiatan pemetaan di lapangan dan untuk memudahkan memasukkan informasi objek ketika kegiatan survei lapagan dengan menggunakan OpenMapKit. Dalam proyek ini, HOT Indonesia juga diberikan citra satelit dengan resolusi tinggi oleh US Geo Center sehingga seluruh hasil dijitasi berdasarkan latar belakang yang bagus dan terbaru.
Langkah ketiga adalah survei lapangan menggunakan OpenDataKit (ODK) Collect dan OpenMapKit sebagai pengganti GPS dan Form Survei cetak. Tim survei kami menggunakan sepeda motor ketika melakukan survei lapangan di wilayah mereka masing-masing sekaligus bertanya langsung dengan perwakilan kelurahan setempat untuk memperbaharui batas administrasi di wilayah survei mereka. Proses survei lapangan secara umum dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Alur Waktu Kegiatan Pemetaan
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, Surabaya, Semarang dan DKI Jakarta memiliki luas wilayah yang berbeda-beda. Hal tersebut yang membuat perbedaan lama waktu kegiatan pemetaan di masing-masing kota dilaksanakan. Surabaya dengan area yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan wilayah yang lain diselesaikan dalam jangka waktu kurang lebih 5 bulan. Gambar di bawah ini menunjukkan alur waktu kegaitan pemetaan di Surabaya.
Semarang sedikit lebih lama untuk diselesaikan dibandingkan Surabaya. Beberapa faktor mempengaruhi hal tersebut seperti luas wilayah, bentuk wilayah survei dan libur Idul Fitri selama hampir 2 minggu. Aktifitas kegiatan pemetaan di Semarang dilaksanakan selama kurang lebih 6 bulan. Penjelasan alur kegiatan di Semarang dapat dilihat di gambar berikut:
Kota yang memiliki waktu kegiatan terlama yaitu DKI Jakarta dengan pelaksanaan kegiatan pemetaan sekitar 7 bulan. Beberapa faktor yang membuat hal ini terjadi seperti macet saat survei, cuaca yang tidak menentu serta area survei yang sangat besar. Gambar di bawah ini menjelaskan alur kegiatan pemetaaan di DKI Jakarta:
Objek Pemetaan
Batas Administrasi
Terdapat 4 jenis batas administrasi yang dipetakan (ditambahkan/diperbaharui) dalam proyek ini, yaitu:
- Batas Kota / Kabupaten
- Batas Kecamatan
- Batas Kelurahan
- Batas Rukun Warga (RW)
- Batas Rukun Tetangga (RT) khusus DKI Jakarta di beberapa kelurahan prioritas banjir
No. | Nama Objek | Jenis Objek | Deskripsi | Key | Value | Tampilan di OSM |
---|---|---|---|---|---|---|
1. | Batas kota/kabupaten | Batas untuk wilayah kota/kabupaten | admin_level | 5 | ||
2. | Batas Kecamatan | Batas untuk wilayah kecamatan | admin_level | 6 | ||
3. | Batas Kelurahan | Batas untuk wilayah kelurahan | admin_level | 7 | ||
4. | Batas Rukun Warga (RW) | Batas untuk wilayah rukun warga | admin_level | 9 | ||
5. | Batas Rukun Tetangga (RT) | Batas untuk wilayah rukun tetangga. Pemetaan batas RT hanya dilakukan di DKI Jakarta untuk beberapa kelurahan yang menjadi wilayah prioritas kejadian bencana oleh BPBD DKI Jakarta | admin_level | 10 |
Berikut adalah contoh dari bagaimana batas administrasi yang sudah dikumpulkan saat survei lapangan digambar di peta survei kemudian dimasukkan ke dalam OpenStreetMap.
Fasilitas Kritis
Terdapat 11 jenis fasilitas kritis yang telah menjadi objek prioritas untuk kegiatan PDC-InaWARE di Indonesia, yaitu:
- Fasilitas Keuangan
- Fasilitas Komunikasi
- Sarana dan Fasilitas Transportasi
- Sistem Air
- Sistem Kelistrikan
- Sarana Pengisian Bahan Bakar Umum
- Fasilitas Publik
- Fasilitas Olahraga
- Fasilitas Kesehatan
- Pelayanan Darurat
- Kantor Pemerintahan
Fasilitas Keuangan
No. | Nama Objek | Jenis Objek | Deskripsi | Key | Value | Simbol di OSM | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Bank |
Tempat yang menyediakan jasa di bidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang dalam masyakarat, terutama memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang |
amenity | bank |
Fasilitas Komunikasi
No. | Nama Objek | Jenis Objek | Deskripsi | Key | Value | Simbol di OSM | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Tower Komunikasi | Tiang yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal telekomunikasi | man_made | communications_tower |
Sarana dan Fasilitas Transportasi
No. | Nama Objek | Jenis Objek | Deskripsi | Key | Value | Simbol di OSM | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Bandar Udara | Tempat naik dan pemberhentian pesawat | aeroway | aerodrome | |||
2. | Pelabuhan | Tempat naik dan pemberhentian kapal | amenity | ferry_terminal | |||
3. | Stasiun Kereta | Tempat naik dan pemberhentian kereta api | public_transport | station | |||
4. | Terminal Bus | Tempat untuk pemberhentian bus dan juga bisa sebagai tempat bus berkumpul | amenity | bus_station |
Sistem Air
No. | Nama Objek | Jenis Objek | Deskripsi | Key | Value | Simbol di OSM | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Hidran Air | uatu alat yang dilengkapi dengan slang ( fire hose ) dan mulut pancar ( nozzle ) untuk mengalirkan air bertekanan yang digunakan untuk keperluan pemadaman kebakaran. | emergency | fire_hydrant | |||
2. | Tower/Menara Air | Tempat untuk menampung air yang berbentuk menara tinggi dan biasanya digunakan untuk menampung air hujan. | man_made | water_tower | |||
3. | Rumah Pompa | Banguan yang berfungsi untuk mengalirkan air ke laut/sungai. Mengatur aliran air | man_made | watermill |
Sistem Kelistrikan
No. | Nama Objek | Jenis Objek | Deskripsi | Key | Value | Simbol di OSM | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Generator | |Alat yang digunakan untuk menghasilkan daya listrik. | power | generator | |||
2. | Tower/Tiang Listrik | Tiang yang berfungsi untuk menghantarkan aliran listrik | power | tower | |||
3. | Gardu Listrik | Objek untuk mendistribusikan listrik lokal ke beberapa area tertentu. | power | substation | |||
4. | Pembangkit Listrik | Sebuah kawasan industri dimana bertugas untuk penghasil tenaga listrik. | power | plant |
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
No. | Nama Objek | Jenis Objek | Deskripsi | Key | Value | Simbol di OSM | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Pom Bensin | Tempat yang menyediakan layanan pengisian bensin | amenity | fuel |
Fasilitas Publik
No. | Nama Objek | Jenis Objek | Deskripsi | Key | Value | Simbol di OSM | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Taman Kanak-Kanak | Tempat pendidikan untuk anak usia dini (5-6 tahun) | amenity | kindergarten | |||
2. | Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI) | Tempat pendidikan dasar. Biasanya ditempuh selama 6 tahun. |
|
|
|||
3. | Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs) | Tempat pendidikan lanjutan setelah SD. Lama pendidikan selama 3 tahun |
|
|
|||
4. | Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA) | Tempat pendidikan lanjutan setelah SMP. Lama pendidikan selama 3 tahun |
|
|
|||
5. | Sekolah Tinggi | Institusi yang menyelenggarakan pendidikan ilmiah dan/atau pendidikan profesional dalam satu disiplin ilmu tertentu | amenity | college | |||
6. | Universitas | Perguruan Tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan ilmiah dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu | amenity | university | |||
7. | Masjid / Mushala | Tempat untuk melakukan kegiatan peribadatan untuk umat muslim | |||||
8. | Gereja / Capel | Tempat untuk melakukan kegiatan peribadatan untuk umat kristiani | |||||
9. | Pura | Tempat untuk melakukan kegiatan peribadatan untuk umat hindu | |||||
10. | Vihara | Tempat untuk melakukan kegiatan peribadatan untuk umat budha | |||||
11. | Klenteng | Tempat untuk melakukan kegiatan peribadatan untuk umat khonghucu | amenity | place_of_worship | |||
12. | Supermarket | Bangunan yang menjual barang-barang keperluan masyarakat. Berada di ruangan tertutup dan biasanya memiliki pendingin ruangan di dalamnya. | shop | supermarket | |||
13. | Pasar | Tempat orang melakukan kegiatan jual beli. Barang yang dijual bermacam-macam | amenity | marketplace |
Fasilitas Olahraga
No. | Nama Objek | Jenis Objek | Deskripsi | Key | Value | Simbol di OSM | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Stadion | Bangunan untuk kegiatan olahraga yang dikelilingi tempat duduk | leisure | stadium | |||
2. | Pusat Kegiatan Olahraga | Tempat dimana kegiatan berbagai macam olahraga dilaksanakan | leisure | sports_centre | |||
3. | Lapangan Olahraga | Lapangan / Tanah yang digunakan untuk kegiatan olahraga. | leisure | pitch | |||
4. | Taman | Tempat yang ditanami dengan bunga-bunga dan sebagainya (tempat bersenang-senang) | leisure | park | |||
5. | Kolam Renang / Taman Air | Tempat untuk berenang dan melakukan kegiatan wisata air | leisure |
Fasilitas Kesehatan
No. | Nama Objek | Jenis Objek | Deskripsi | Key | Value | Simbol di OSM | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Puskesmas | Fasilitas fungsional yang bersifat melayani masalah kesehatan masyarakat. Biasanya cakupan pelayanannya sampai tingkat kelurahan/desa | amenity | clinic | |||
2. | Posyandu | Fasilitas kesehatan yang berfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak. Biasanya tidak dibuka setiap hari dan hanya satu bulan sekali | amenity | clinic | |||
3. | Rumah Sakit | Gedung tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah kesehatan | amenity | hospital | |||
4. | Apotek/Toko Obat | Toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis | amenity | pharmacy |
Pelayanan Darurat
No. | Nama Objek | Jenis Objek | Deskripsi | Key | Value | Simbol di OSM | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Kantor Polisi | Bangunan yang digunakan oleh aparat kepolisian untuk bekerja | amenity | police | |||
2. | Kantor Pemadam Kebakaran | Bangunan tempat petugas pemadam kebakaran bekerja | amenity | fire_station |
Kantor Pemerintahan
No. | Nama Objek | Jenis Objek | Deskripsi | Key | Value | Simbol di OSM | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Kantor RW | Kantor pemerintahan dengan skala pemerintahan di atas RT. RW sendiri merupakan kependekan dari Rukun Warga | |||||
2. | Kantor Desa/Kelurahan | Kantor pemerintahan dengan skala pemerintahan di atas RW | |||||
3. | Kantor Kecamatan | Kantor pemerintahan dengan skala pemerintahan di atas Desa/Kelurahan | |||||
4. | Kantor Bupati/Walikota | Kantor pemerintahan dengan skala pemerintahan di atas Kecamatan. Lingkup wilayahnya kabupaten | |||||
5. | Kantor Gubernur | Kantor pemerintahan dengan skala pemerintahan di atas Bupati. Lingkup wilayahnya provinsi | |||||
6. | Departemen/Instansi Pemerintah | Bangunan yang memiliki fasilitas pelayanan masyarakat dan terdapat kegiatan pemerintahan di dalamnya. | office | government | |||
7. | Kedutaan Besar | Tempat kedudukan resmi perwakilan suatu negara di negara lain | amenity | embassy |
Informasi Wajib untuk Objek Fasilitas Kritis
No. | Informasi | Key | Value | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1. | Jenis Bangunan | building | User Defined maksudnya adalah value ditentukan oleh pengguna sesuai dengan informasi bangunan tersebut | Informasi jenis bangunan terhadap objek yang kita petakan. Value dari key ini dapat kita sesuaikan dengan objek yang kita petakan. Sebagai contoh objek kita adalah sekolah maka kita dapat menambahkan tag building=school pada objek tersebut. Untuk informasi lengkapnya silahkan klik di sini |
2. | Jumlah Lantai | building:levels | User Defined maksudnya adalah value ditentukan oleh pengguna sesuai dengan informasi bangunan tersebut | Informasi jumlah lantai pada objek bangunan yang kita petakan. Value dari key ini dapat kita sesuaikan dengan objek yang kita petakan. Sebagai contoh bangunan tersebut memiliki jumlah lantai sebanyak 3 maka kita dapat menambahkan tag building:levels=3 pada objek tersebut. Untuk informasi lengkapnya silahkan klik di sini |
3. | Struktur Bangunan | building:material |
|
Informasi mengenai struktur bangunan. Value dari key ini dapat kita sesuaikan dengan objek yang kita petakan. Sebagai contoh bangunan tersebut memiliki struktur beton bertulang maka kita dapat menambahkan tag building:material=reinforced_masonry pada objek tersebut. Untuk informasi lengkapnya silahkan klik [di sini] |
4. | Alamat | addr:full | User Defined maksudnya adalah value ditentukan oleh pengguna sesuai dengan informasi bangunan tersebut | Informasi alamat bangunan yang kita petakan. Sebagai contoh bangunan tersebut memiliki alamat di Jalan MH.Thamrin maka kita dapat menambahkan tag addr=Jalan M.H Thamrin pada objek tersebut. Untuk informasi lengkapnya silahkan klik di sini |
5. | Nama Bangunan | name | User Defined maksudnya adalah value ditentukan oleh pengguna sesuai dengan informasi bangunan tersebut | Informasi nama bangunan yang kita petakan. Sebagai contoh nama bangunan tersebut adalah Rumah Makan Enak maka kita dapat menambahkan tag name=Rumah Makan Enak pada objek tersebut. Untuk informasi lengkapnya silahkan klik di sini |
6. | Tipe Dinding | building:walls |
|
Informasi mengenai tipe dinding suatu bangunan. Value dari key ini dapat kita sesuaikan dengan objek yang kita petakan. Sebagai contoh bangunan tersebut memiliki tipe dinding batu bata maka kita dapat menambahkan tag building:walls=brick pada objek tersebut. Untuk informasi lengkapnya silahkan klik di sini |
7. | Tipe Atap | roof:material |
|
Informasi mengenai tipe atap suatu bangunan. Value dari key ini dapat kita sesuaikan dengan objek yang kita petakan. Sebagai contoh bangunan tersebut memiliki tipe atap seng maka kita dapat menambahkan tag roof:material=tile pada objek tersebut. Untuk informasi lengkapnya silahkan klik [di sini] |
8. | Akses ke Atap | access:roof |
|
Informasi akses ke atap dari suatu bangunan dapat dituliskan tag seperti berikut access:roof=yes jika bangunan tersebut ada akses ke atap. Untuk informasi lengkapnya silahkan klik [di sini] |
9. | Kota Survei | addr:city |
|
Informasi yang menunjukkan lokasi survei objek tersebut. Untuk informasi lebih jelas silahkan lihat di sini |
10. | Sumber Data | source |
|
Tag khusus yang mengindikasikan objek tersebut merupakan hasil survei lapangan dari kegiata pemetaan HOT Indonesia dan tahun di informasi menunjukkan kapan dan dimana objek tersebut disurvei (2016 untuk Surabaya, 2017 untuk DKI Jakarta, dan 2018 untuk Semarang). Untuk informasi lebih jelas silahkan lihat di sini |
Jalan dan Objek Air
Terdapat 10 jenis jalan yang dipetakan dalam proyek pemetaan ini. Mereka adalah sebagai berikut:
No. | Object Name | Object Type | Description | Key | Value | OSM Rendering | Sample Picture |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Jalan tol | Jalur bebas hambatan. Hanya untuk kendaraan roda empat atau lebih dan berbayar | highway | motorway | |||
2. | Jalan penghubung antar kota/provinsi | Jalan yang menghubungkan antas batas administrasi. Bisa berupa tingkatan kota, kabupaten atau provinsi. | highway | trunk | |||
3. | Jalan primer | Jalan utama disebuah kota/kabupaten. | highway | primary | |||
4. | Jalan sekunder | Jalan sekunder di area pemetaan yang terhubung (satu tingkat dibawah) dengan jalan primer. | highway | secondary | |||
5. | Jalan tersier | Jalan tersier di area pemetaan yang terhubung dengan jalan sekunder.
Catatan: Jalan tersier tidak dapat langsung terhubung dengan jalan primer. |
highway | tertiary | |||
6. | Jalan permukiman | Jalan yang berada di areal pemukiman | highway | residential | |||
7. | Jalan khusus pejalan kaki | Jalan khusus pejalan kaki. Kendaraan bermotor tidak boleh/tidak bisa lewat. | highway | pedestrian | |||
8. | Jalan setapak | Jalan yang hanya bisa dilalui dengan motor atau pejalan kaki. Lebar jalan <1.5 meter. | highway | path | |||
9. | Jalan layanan | Jalan yang dikhususkan untuk pelayanan tertentu. Biasanya terdapat di sekitar mal/gedung perkantoran dan sering ditemui di pinggir jalan tol (rest area) | highway | services | |||
10. | Gang | Jalan kecil yang ada di area permukiman. Lebar jalan antara 1.5 - 2 meter. Bisa dilewati oleh 1 mobil dengan kecepatan rendah. Untuk gang yang hanya bisa dilewati oleh motor (< 1.5 meter) silahkan gunakan Jalan Setapak | highway | living_street | |||
11. | Sungai | Aliran air yang besar (biasanya buatan alam) dari tempat yang tinggi (pegunungan) ke tempat yang lebih rendah (pantai) | waterway | river | |||
12. | Tanggul | Tembok di tepi sungai dan sebagainya untuk menahan air | man_made | embankment | |||
13. | Gorong-Gorong | Saluran air yang berada di permukaan atau di dalam tanah | tunnel | culvert | |||
14. | Bendungan | Bangunan yang bersifat kontinu dan padat yang melintangi sebuah sungai dan tujuannya untuk mengalihkan, mengawasi, dan mengukur aliran air | waterway | dam |
Informasi wajib untuk objek Jalan dan Badan Air
No. | Informasi | Key | Value | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1. | Arah Jalan | oneway |
|
Informasi arah jalan dapat dituliskan tag seperti berikut oneway=yes jika jalan tersebut terbatas untuk 1 arah saja. Untuk informasi lengkapnya silahkan klik di sini |
2. | Layer (Tingkatan) | layer |
|
Informasi layer (tingkatan) jalan dapat dituliskan tag seperti berikut layer=1 artinya jalan tersebut berada 1 tingkat di atas jalan utama yang berada tepat di atas tanah atau layer=-1 artinya jalan tersebut berada 1 tingkat di bawah permukaan tanah. Untuk informasi lengkapnya silahkan klik di sini |
3. | Jumlah Ruas Jalan | lanes | User Defined maksudnya adalah value ditentukan oleh pengguna sesuai dengan jumlah ruas jalan yang ingin dipetakan. Rentang dimulai dari 1 hingga seterusnya | Satu jalan bisa terdiri dari 2 atau lebih ruas jalan. Biasanya ruas jalan ini ditandai oleh garis putih putus-putus. Sebagai contoh suatu jalan memiliki 3 ruas jalan maka Informasi jumlah ruas jalan dapat dituliskan tag seperti berikut lanes=3 Untuk informasi lengkapnya silahkan klik di sini |
4. | Lebar Objek | width | User Defined maksudnya adalah value ditentukan oleh pengguna sesuai dengan lebar jalan yang dipetakan. | Lebar jalan dapat juga dijadikan infromasi terhadap suatu objek garis baik itu jalan ataupun objek garis yang lain. Sebagai contoh suatu jalan memiliki lebar sebesar 10 meter maka dapat dituliskan tag seperti berikut width=10 Untuk informasi lengkapnya silahkan klik di sini |
5. | Permukaan Jalan | surface |
|
Permukaan merupakan jenis lapisan pada objek jalan / garis yang ingin kita petakan . Sebagai contoh suatu jalan memiliki permukaan aspal maka dapat dituliskan tag seperti berikut surface=asphalt Untuk informasi lengkapnya silahkan klik di sini |
6. | Kondisi Jalan | smoothness |
|
Kondisi Jalan merupakan kondisi permukaan jalan tersebut dimana biasanya dilihat dari kehalusan permukaan serta jenis kendaraan yang dapat melewati jalan tersebut. Sebagai contoh suatu jalan memiliki kondisi permukaan cukup halus tetapi masih terdapat lubang-lubang kecil seperti jalan di perkotaan. Jalan tersebut dapat kita tambahkan tag seperti berikut smoothness=intermediate Untuk informasi lengkapnya silahkan klik di sini |
7. | Kota Survei | addr:city |
|
Informasi yang menunjukkan lokasi survei objek tersebut. Untuk informasi lebih jelas silahkan lihat di sini |
8. | Sumber Data | source |
|
Tag khusus yang mengindikasikan objek tersebut merupakan hasil survei lapangan dari kegiata pemetaan HOT Indonesia dan tahun di informasi menunjukkan kapan dan dimana objek tersebut disurvei (2016 untuk Surabaya, 2017 untuk DKI Jakarta, dan 2018 untuk Semarang). Untuk informasi lebih jelas silahkan lihat di sini |
Berikut tampilan informasi yang tersedia ketika melakukan input data hasil survei lapangan:
Statistik Hasil Pemetaan
Berikut adalah statistik hasil pemetaan yang telah dilakukan di Surabaya, DKI Jakarta dan Semarang dari tahun 2016 hingga 2018.